Ada seseorang yang menulis pesan untuk anak satu-satunya dan
meninggalkannya setelah meninggal dunia. Dalam surat itu, dia mengatakan
“Anakku,
buah hatiku yang semata wayangengkau akan membaca pesan ini ketika aku sudah
berada di alam lain dimana yang bermanfaat bagiku hanyalah amal dan perilaku
baik yang pernah aku lakukan. Ketahuilah anakku, aku seorang diri menjalani
hidup tanpa ayah, ibu, paman, dan bibi. Mereka semua dibinasakan oleh suatu hal
yang tidak bisa dicegah. Dunia ini tidak akan pernah abadi untuk siapapun,
tidak pernah abadi untuk mereka, diriku, dirimu, dan orang lain. Oleh karena
itu, selama didunia berusahalah menciptakan hal yang bermanfaatuntuk manusia
dan negeri, bantulah kaum fakir miskin, tempuhlah suatu jalan terhormat di
dunia ini, berusahalah didalam hidupmu
dengna cara yang paling terhormat, pilihlah kehormatan yang
dibarengikemiskinan, sebab hal tersebut lebih baik bagimu dibanding
kekayaanyang dibarengi kejahatan. Jadilah laki-laki yang memiliki cinta dan
kasih untuk nak-anak sebangsamu, jika engkau dibantu waktu (momentum) dan
engkau termasuk yang menonjol dikalangan umatmu maka jadikan perhatianmu untuk
negerimu. Janganlah engkau diperdaya oleh kenikmatan dunia yang telah
memperdaya orang lain, sebab segala sesuatu akan sirna, tetapi nama orang yang
selalu mengnagkat tiang umat dan negerinya tidak akan pernah sirna.
“Seseorang itu hendaknya berfikir
Bagaimana dia menghabiskan usianya
Untuk mdemberi manfaat kepada negerinya
Yang tumbuh darui kekayaannya.”
Ketahuilah,
engkau mempunyai kewajiban terhadap negaramu, sebab orang lain tidak akan
pernah menghargainya jika engkau tidak pernah menghargainya, ketahuilah bahwa
semua orang sama. Bapak mereka adalah adam dan Ibu Mereka adalah Hawa. Mereka
memiliki kelebihan karena amal, jangan bergaul dengna orang-orang bodoh, sebab
watak itu seperti air yang rasa tawarnya bercampur dengna rasa asinnya. Jangan
pergi ketempat-tempat hiburan, bahkan jangan mendekatinya, sebab tempat-tempat
itu merusak roh kehormatan.
“Jadilah penolong bagi orang yang mengharapkan
Karena orang yang merdeka adalah penolong”
Bermusyawarahlah
dengna orang yan lebih tua dan berpengalaman. Jangan mreninggalkan belajar hanya
karena telah selesai sekolah, luangkanlah waktu sedikit untuk belajar dan jangn
sekali-kali meremehkan. Saya memohon kepada Allah Ta’ala semoga Dia memperbaiki
keadaanmu dan tujuan bagimu. Inilah pesanku dan nasehatku, semoga kedamaiaan
menggiringmu selalu sampai akhir zaman.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar