Selasa, 15 Oktober 2019

Kehidupan Pasca Menikah


Tidak diragukan lagi bahwa setiap pasangan hidup manusia mendambakan anak, bagaimana tidak, sedangkan para nabi dan rasul saja mendambakan hal itu.
Dengan penuh kekhusyukan dan ketundukan, Nabi Zakaria pernah Berdoa kepada Rabb-Nya. “Ya Rabb sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku  ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, Ya Rabbku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seseorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putera yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluraga Ya’qub, dan jadikan dia, YA Rabbku, seseorang yan diridhai” ( QS. Maryam (19):4-6)
 Nabi Ibrahim pernah meminta anak-anaknya yang shaleh kepada AllahTa’alla, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an
“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (Seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh” (QS. Ash-Shaffat (37):100)
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan ketuurunan kami sebagai penyenag hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yanh bertaqwa”QS. Al-Furqon(25) :74.
Meminta anak, merindukannya, dan memohon kepada Allah agar diberi anak merupakan salah satu ajaran dan bimbingan islamm, tetapi iman harus berperan aktif dalam bersikap rela terhadap apa yang ditentukan allah SAW, seperti firman-Nya.
“Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yangDia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandulsiapa saja yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa saja yang Dia kehendaki” (QS.As-Asyura (42): 49-50)
Banyak orang tua yang mendapatkan anak laki-laki, justru menjadi penyebab penderitaan dan timbulnya permasalahan, karena mereka menjadi durhaka terhadap orang tua. Sebaliknya, banyak orang tua yang mendapatkan anak perempuan, justru menjadi penolong dan penghibur bagi mereka.
Oleh karena itu, Nabi menambah wasiat bagi anak perempuan dan menuntut orang tua agar memberikan perlakuan yang adil melalaui sabdanya, “Barangsiapa yang memelihara  dua anak perempuan sampai dewasa maka ia dan aku sperti ini (beliau menggabungkan jari telunjuk dan jari tengahnya) pada Hari Kiamat.” (HR.Muslim)
Dari Uqbah bin Al-Jahni, dia bercerita, “Aku pernah mendenagr Rasullullah bersabda, ‘Barang siapa memiliki tiga anak perempuan, lalu dia bersikap sabar terhadap mereka, memberi mereka makan dan minum, serta memberi mereka pakaian dari hasil jerih payahnhya maka mereka akan menjadi hijab baginya dari api neraka’ ” (HR. Imam Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar